Penilaian Eksposure Crew Survey terhadap Bahaya dalam melakukan aktivitas di area kerja Beresiko Tinggi (Bekerja di Dekat Tailing Lumpur)

22 December 2024

By: Septandry Manik

Open Project

Final Project

Penilaian Resiko Crew Survey

1. Pendahuluan

Kasus kecelakaan kerja di berbagai industri di Indonesia sangatlah tinggi terlepas dari skala besar kecilnya suatu industry tersebut. Menurut kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumlah kecelakaan tambang di Indonesia pada tahun 2023 adalah 217 kejadian dengan 48 kejadian yang menyebabkan korban jiwa meninggal. Hal ini tentu sangat menggambarkan bagaimana tingkat resiko yang harus dihadapi oleh para pekerja tambang setiap harinya. Para pekerja mau tidak mau harus bersentuhan dengan potensi bahaya yang ada di area kerjanya seperti mengemudikan alat berat, mamandu alat berat, bekerja di sekitar alat berat, dan aktivitas lainnya yang memiliki resiko kerja yang besar, Selain aktivitas-aktivitas berbahaya tersebut, para pekerja juga akan dihadapakan dengan kondisi kondisi kerja yang mungkin tidak aman seperti misalnya area kerja yang licin, lembek, tidak kuat, lereng yang mudah longsor dan lain sebagainya. Jika kondisi tidak aman tersebut bertemu atau bersinggungan dengan tindakan pekerja yang tidak aman maka pada saat itulah kecelakaan akan terjadi. Oleh sebab itu, untuk menghindari kecelakaan tersebut perlu diciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang aman untuk para pekerja.

Salah satu bidang pekerjaan di area pertambangan yang sangat mungkin terpapar resiko bahaya adalah crew survey. Paparan bahaya tersebut dapat mereka dapatkan saat melakukan kegiatan pengukuran, pengecekan, dan pemasangan acuan diarea area berbahaya misalnya area loading point , dumping point, kemiringan lereng, dan juga area kolam lumpur atau air. Potensi bahaya tersebut dapat berupa ekposure terhadap radius operasi unit alat-alat berat maupun eksposure bahaya dari lingkungan kerja itu sendiri.

Dalam publikasi ini, cakupan tema yang akan dibahas adalah terkait penilaian tingkat eksposure survey terhadap bahaya di area kerja beresiko tinggi khususnya potensi bahaya di area kerja dekat dengan kolaman lumpur/air. Berdasarkan jurnal yang di publikasikan oleh Universitas Widyatama tentang Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) menggunakan metode HIRARC pada PT XYZ, dapat dilihat sebagai berikut tabel skala konsekuensi bahaya :

Tabel Skala Konsekuensi Resiko

Berdasarkan tabel diatas, .bekerja di dekat kolaman lumpur/air dikategorikan sebagai area kerja dengan resiko tinggi (High Risk) karena nilai konsekuensi resiko yang dapat ditimbulkan adalah nilai resiko tingkat 5 dengan konsekuensi multifataliti (catastrophic).

Melalui Analisa berikut ini, bertujuan untuk melihat gambaran nilai eksposure crew survey terhadap bahaya dari yang tertinggi hingga terendah di area Kolam Lumpur/Air untuk dapat memberikan rekomendasi tindakan-tindakan preventif yang akan dilakukan supaya semua pekerja khususnya crew survey dapat bekerja dengan aman.

2. Metode

Metode Analisa yang dilakukan dalam studi ini dengan memberikan nilai/skor dengan menghitung tingkat keseringan (likelihood) crew survey melakukan aktifitas di area kolaman lumpur yang didefinisikan sebagai area kerja high risk. Untuk batas area atau boundary area high risk diarea kolaman tersebut didasarkan pada SOP (Standar Operasional Prosedure) kerja yaitu 5 Meter dari tepi sisi kolam lumpur/air. Sehingga untuk melakukan Analisa berikut ini dibutuhkan data : 1. Data Vector koordinat titik Lokasi aktifitas crew survey dilakukan. 2. Data Vector area high risk yang terdefinisi. Setelah data terkumpul langkah berikutnya adalah melakukan analisis spasial menggunakan metode Grid Count Point dengan grid perhitungan yaitu 60 meter. Kemudian pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat Geo Mapid.

3. Pembahasan

Untuk melakukan Analisa berikut ini, selama beberapa minggu setiap titik Lokasi kerja setiap harinya di record menggunakan form survey untuk mendapatkan informasi terkait kegiatan survey yang dilakukan baik itu nama kegiatan/ aktifitas yang sedang dilakukan, crew yang terlibat, tanggal kegiatan, dan lain sebagainya yang sifatnya langsung ter-geotaging secara otomatis. Kemudian hasl record titik Lokasi aktifitas tersebut di plot di perangkat geomapid seperti berikut ini :

Persebaran titik lokasi kerja

Kemudian setelah data titik Lokasi kerja sudah dimasukkan, maka selanjutnya area kerja yang kemudian di bagi ke beberapa grid dan menghitung jumlah titik persetiap gridnya. Untuk grid sendiri di definisikan dalam dimensi 60 meter karena setiap titik aktifitas mewakili 60 meter Lokasi kerja dilapangan. Untuik mendapatkan jumlah aktifitas (titik) di setiap gridnya maka dapat digunakan menu Grid Count Point pad perangkat geomapid sehingga mendapatkan hasil seperti gambar berikut ini:

grid count point

Setelah semua grid sudah terhitung titiknya yang mana hasil perhitungan di setiap grid mewakili likelihood crew survey dalam mengunjungi area tersebut. Kemudian dari setiap grid di overlay dengan data boundary area kerja yang didefinisikan sebagai area high risk untuk melihat grid mana saja yang bersinggungan dengan boundary tersebut seperti gambar berikut ini:

Area kritis

Kemudian setiap grid di skoring lagi dengan dikalikan sistem biner yaitu 1 dan 0 , Jika bersinggungan dikali 1 dan jika tidak dikali 0. Setelah dilakukan pengolahan biner tersebut maka didapatkan hasil akhir untuk angka final score yang menggambarkan nilai eksposure crew survey di beberapa area high risk seperti gambar berikut ini :

finasl score

3. Kesimpulan

  1. 1.
    Nilai eksposure bahaya tertinggi yang ada dilokasi pertama (Lokasi 1) adalah area dengan nilai final score 6-8 sedangkan untuk Lokasi kedua (Lokasi 2) adalah area dengan final score ≥ 8. Hal ini dapat diartikan bahwa kedua Lokasi tersebut adalah Lokasi paling berbahaya yang mungkin berdampak menimbulkan kosukensi yang sangat berat/besar hingga multiple fatality kepada setiap crew survey yang bekerja diarea tersebut.
  1. 2.
    Dari hasil analisis berikut ini, pengawas lapangan direkomendasikan untuk lebih kontinyu dan repetitif dalam melakukan pengawasan ketika crew survey melakukan aktifitas diarea nomor 1 dan 2. Serta diperlukan pengawasan yang lebih ketat terkait standar dan aturan safety, perlu melakukan inspeksi area kerja secara menyeluruh , dan tidak dapat bekerja tanpa pendampingan diarea 1 dan 2.

4. Daftar Pustaka

  • ·Rahmadani, R., Cahaya, R., & Dwi, D. (2023). Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) menggunakan metode HIRARC pada PT XYZ. Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi Terapan, E-ISSN : 2407 – 3911, Hal 170.

Data Publications

Dampak Ekspansi Perkotaan Akibat Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage, Bandung terhadap UHI dan Rekomendasi Lokasi  Mitigasi Berbasis NbS

Climate & Disaster

21 Aug 2025

anggita novi

Dampak Ekspansi Perkotaan Akibat Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage, Bandung terhadap UHI dan Rekomendasi Lokasi Mitigasi Berbasis NbS

Urbanisasi pesat mendorong pertumbuhan penduduk perkotaan, termasuk di Kota Bandung yang setiap tahun menerima sekitar 4.200 pendatang. Pengembangan Kawasan Teknopolis Gedebage sebagai pusat kota kedua dan pusat inovasi digital memicu alih fungsi lahan, dengan luas sawah di Gedebage menyusut dari 498,85 ha pada 2014 menjadi 130,43 ha pada 2021. Perubahan ini meningkatkan tekanan spasial, mengurangi ruang terbuka hijau, dan memicu fenomena Urban Heat Island (UHI). Minimnya analisis spasial-temporal terkait pengaruh perkembangan kawasan terhadap UHI menjadi alasan pentingnya penelitian ini, yang bertujuan menganalisis perubahan tutupan lahan 2014–2024, mengkaji sebaran dan intensitas UHI serta hubungannya dengan perubahan lahan, menentukan zona prioritas mitigasi UHI berbasis kesesuaian lahan, dan memberikan rekomendasi Nature-based Solutions (NbS) kontekstual seperti pengembangan RTH, green corridor, dan proteksi lahan pertanian.

26 min read

335 view

1 Projects

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menggunakan Moda Transportasi Umum di Kota Makassar: Pendekatan Spasial terhadap Aksesibilitas Pendidikan

Transportation

30 Jul 2025

Muhammad Dwi Apriansyah As

Analisis Keterjangkauan Sekolah Menggunakan Moda Transportasi Umum di Kota Makassar: Pendekatan Spasial terhadap Aksesibilitas Pendidikan

Kemacetan dan keterbatasan akses transportasi umum menjadi tantangan utama dalam mendukung aksesibilitas pendidikan di wilayah urban seperti Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterjangkauan fasilitas pendidikan menggunakan moda transportasi umum, khususnya Bus Rapid Transit (BRT) Trans Mamminasata dan angkutan kota pete-pete, dengan pendekatan spasial menggunakan metode isokron 15 menit berjalan kaki. Data yang digunakan mencakup sebaran sekolah, halte, rute transportasi umum, dan data demografi yang diolah secara spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 704 sekolah di Kota Makassar, sebanyak 608 sekolah (86,36%) telah terjangkau oleh transportasi umum dalam waktu tempuh 15 menit berjalan kaki. Selain itu, sekitar 84,29% penduduk Kota Makassar berada dalam jangkauan layanan transportasi umum. Namun, masih terdapat 10 kelurahan dengan keterjangkauan di bawah 50%, serta sebaran sekolah yang belum terlayani terutama di wilayah timur dan timur laut kota. Penelitian ini memberikan rekomendasi lokasi prioritas untuk pengembangan transportasi umum guna mendukung pemerataan akses pendidikan dan mewujudkan konsep Kota 15 Menit yang inklusif dan berkelanjutan.

15 min read

401 view

1 Projects

Evaluasi Kesesuaian Zonasi Peta Bahaya Nasional terhadap Potensi Sesar Aktif di Koridor Jalur Sesar Lembang, Jawa Barat

Climate & Disaster

14 Jul 2025

IMPI Koordinator Wilayah Bandung Raya

Evaluasi Kesesuaian Zonasi Peta Bahaya Nasional terhadap Potensi Sesar Aktif di Koridor Jalur Sesar Lembang, Jawa Barat

Artikel ini berisi evaluasi mengenai kesesuaian zonasi bahaya gempa pada Peta Bahaya Gempa Nasional dengan keberadaan sesar aktif di jalur Sesar Lembang, Jawa Barat. Menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif melalui analisis spasial berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG), penelitian ini akan memberikan beberapa rekomendasi dari hasil evaluasi yang ada.

16 min read

2479 view

1 Projects

Analisis Dampak Lockdown COVID-19 terhadap Kualitas Vegetasi dan Pola Urban Sprawl di Jakarta Menggunakan Google Earth Engine

Environment

10 Jul 2025

HIMA SAIG UPI

Analisis Dampak Lockdown COVID-19 terhadap Kualitas Vegetasi dan Pola Urban Sprawl di Jakarta Menggunakan Google Earth Engine

Penelitian ini menganalisis dampak lockdown COVID-19 (April-Juni 2020) terhadap kualitas vegetasi dan kondisi lingkungan di Jakarta menggunakan citra satelit dari Google Earth Engine. Studi ini membandingkan periode pra-COVID (2019), lockdown (2020), dan pasca-COVID (2021-2023) melalui indeks vegetasi (NDVI, EVI, SAVI), suhu permukaan tanah (LST), dan konsentrasi nitrogen dioksida (NO₂). Hasil menunjukkan peningkatan signifikan pada indeks vegetasi, terutama di wilayah peri-urban, mencerminkan pemulihan ekologis akibat berkurangnya aktivitas antropogenik. Namun, suhu permukaan tanah di urban core justru meningkat, mengindikasikan bahwa struktur fisik kota lebih memengaruhi iklim mikro daripada aktivitas manusia semata. Temuan ini menegaskan bahwa kualitas lingkungan urban sangat dipengaruhi oleh faktor spasial dan sosiodemografis, menyoroti perlunya transformasi tata ruang yang adil dan berkelanjutan, bukan hanya pengurangan aktivitas sementara, untuk resiliensi lingkungan.

21 min read

231 view

1 Projects

Terms and Conditions
Introductions
  • MAPID is a platform that provides Geographic Information System (GIS) services for managing, visualizing, and analyzing geospatial data.
  • This platform is owned and operated by PT Multi Areal Planing Indonesia, located at